Harga emas kurang lebih telah terkonsolidasi di sekitar 1.800 dolar AS per ounce sejak tergelincir ke level terendah 1,5 bulan pekan lalu, ketika Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga Maret untuk melawan risiko inflasi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, tetapi kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga: Harga emas jatuh 6,2 dolar, namun tetap bertahan di atas level 1.800 dolar
Kekhawatiran atas invasi Rusia ke Ukraina juga membuat permintaan untuk logam safe-haven tetap utuh.
"Tanda-tanda inflasi yang lebih berkelanjutan, karena masalah rantai pasokan yang berkelanjutan, harga komoditas yang lebih tinggi, atau tekanan kenaikan upah yang berkelanjutan, juga dapat menjadi penarik emas tahun ini," kata Jordan Eliseo, manajer produk-produk tercatat dan penelitian investasi di Perth Mint, Australia.
Eliseo mengatakan ada kemungkinan bahwa tantangan tingkat yang lebih tinggi terhadap pasar ekuitas pada akhirnya dapat mendukung emas.
Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 22,47 dolar AS per ounce, platinum turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.029,49 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 2.344,98 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas turun tertekan menguatnya dolar, rapat bank sentral jadi fokus
Harga emas sedikit menguat karena dolar melemah jelang data pekerjaan AS
Jumat, 4 Februari 2022 16:41 WIB