"Ini histeria atau semacam ketakutan," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. "Dalam satu jam terakhir, pembicaraan mulai mendorong (minyak) lebih tinggi."
Baca juga: Harga minyak menuju puncak 7 tahun karena stok AS jatuh, fokus langkah OPEC+
Pasar juga mengamati perkembangan antara Rusia dan Barat atas sikap agresif Rusia terhadap Ukraina.
Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia berencana menggunakan serangan bertahap sebagai pembenaran untuk menyerang negara tetangga. Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan NATO dan Barat atas meningkatnya ketegangan, bahkan saat ia telah memindahkan ribuan tentara ke dekat perbatasan Ukraina.
"Ketegangan di sekitar konflik Ukraina memberikan dukungan, dan kami memiliki permintaan global yang meningkat dan kami tidak benar-benar meningkatkan pasokan untuk memenuhinya," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy.
Harga acuan minyak mentah telah mengarah ke atas selama berminggu-minggu di tengah ekspektasi bahwa pasokan akan semakin ketat, bahkan setelah produsen OPEC+ tetap pada rencana peningkatan produksi moderat. Permintaan tetap meningkat, dengan varian virus corona Omicron hanya sementara mengurangi konsumsi di negara-negara ekonomi utama.
Harga minyak melonjak, WTI tembus 90 dolar untuk pertama kali sejak 2014
Jumat, 4 Februari 2022 9:00 WIB