"Harapannya kasus positif COVID-19 tidak kembali bertambah sehingga tidak mengganggu jalannya bisnis dan perekonomian," ujar Raditya.
Kendati demikian, Raditya menilai makroekonomi Indonesia masih solid. Inflasi tahunan Indonesia meningkat 2,18 persen pada Januari 2022 dari 1,87 persen pada Desember 2021, level tertinggi dalam 20 bulan terakhir, serta diatas konsensus pasar sebesar 2,15 persen.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring meningkatnya laju inflasi Januari
Menurut Bank Indonesia, inflasi saat ini masih terkontrol karena masih berada dalam kategori rendah.
"Ke depan, Bank Indonesia kami proyeksikan akan tetap konsisten dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya 3 plus minus 1 persen pada 2022," kata Raditya.
Sementara itu, sektor manufaktur Indonesia meningkat solid. Indeks IHS Markit Manufaktur Indonesia meningkat ke 53,7 pada Januari 2022 dari 53,5 pada bulan sebelumnya dan merupakan peningkatan selama lima bulan berturut-turut saat kondisi bisnis yang membaik.
Ditambah pula pesanan baru mengalami peningkatan dalam tiga bulan dan ekspor juga meningkat signifikan. Dari segi harga, kenaikan biaya input mereda dari dari puncak pada Desember, sementara kenaikan harga output tetap solid dan sedikit berubah dari Desember.
Dari eksternal, lanjut Raditya, sentimen masih terkait kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
IHSG BEI ditutup melemah dibayangi kenaikan kasus COVID-19
Kamis, 3 Februari 2022 17:59 WIB