Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak pedagang bakso yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Indonesia untuk memanfaatkan teknologi penyimpanan daging sapi melalui program pendanaan serta pendampingan BRI.
"Cold storage sebagai sistem penyimpanan daging kita coba pilot project dulu di sini. Saya mengajak BRI, kita coba, satu ada program untuk pendanaan tukang bakso, tidak hanya pendanaan juga pendampingan," katanya saat berdialog bersama Pengurus Papmiso Indonesia di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Rabu.
Baca juga: Pedagang Bakso Rela Beli Daging Berharga Mahal
Dia menjelaskan sistem penyimpanan daging swadaya bagi para pedagang bakso melalui skema koperasi pedagang dibutuhkan untuk menyiasati ketersediaan pasokan daging terutama saat harga daging melonjak tinggi.
"Tadi saya sudah bicara dengan paguyuban tukang bakso. Ini langkah penting karena merupakan bentuk layanan masyarakat kita juga yang mayoritas senang bakso namun tentu kondisi pasar yang tidak seimbang ini juga harus kita perhatikan," katanya.
Erick mengaku tingginya kebutuhan daging masyarakat memaksa pemerintah masih melakukan impor daging demi menjaga ketersediaan daging di pasaran. Sebagai importir, kenaikan harga tentu tidak bisa dihindari dan tempat penyimpanan ini menjadi salah satu opsi mengurangi belanja saat harga daging melambung.