Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring meningkatnya laju inflasi Januari 2022.
IHSG ditutup menguat 76,5 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.707,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,26 poin atau 0,88 persen ke posisi 947,89.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi menguat terbatas seiring rilis data inflasi
"Pergerakan IHSG ditutup menguat 1,15 persen. Hal ini cenderung mengikuti dengan pergerakan bursa AS dan regional Asia yang juga bergerak menguat. Bursa AS menguat didorong oleh sektor energi dan IHSG didorong oleh penguatan dari sektor teknologi," kata analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2022 mencapai 2,18 persen (yoy). Herditya menilai angka tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar seiring dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sementara itu, analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, menguatnya IHSG ditopang oleh meningkatnya inflasi inti pada Januari 2022 yang mencapai 1,84 persen."Inflasi inti yang kembali mencatatkan kenaikan menandakan mulai pulihnya daya beli masyarakat," ujar Mino.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipicu eskalasi kasus COVID-19
Selain itu, indeks manufaktur Januari yang tetap ekspansif juga turut menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini.
Berdasarkan survei IHS Markit, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 berada di level 53,7
Capaian tersebut naik dibanding Desember tahun lalu yang mencapai 53,5. Indeks di atas 50 menandakan bahwa industri manufaktur dalam tahap ekspansif.
Dibuka menguat, IHSG nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 4,64 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi masing-masing 2,37 persen dan 2,2 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor energi sebesar minus 1,2 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp326,73 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp448,27 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.521.465 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,19 miliar lembar saham senilai Rp12,55 triliun. Sebanyak 325 saham naik, 204 saham menurun, dan 156 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 455,12 poin atau 1,68 persen ke 27.533,6. Sedangkan bursa saham Hong Kong dan Singapura masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan menguat dapat arahan positif dari Wall Street