Menurut ANZ Research, dengan defisit pasar dan persediaan yang rendah, "kendala pasokan kemungkinan akan menyebabkan premi risiko yang cukup besar" karena aktifitas perjalanan meningkat setelah pembatasan virus corona.
"Lalu lintas di Eropa rebound karena jumlah kasus Omicron menurun. Di AS, permintaan bensin hanya 4,0 persen di bawah level 2019, yang merupakan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan pada November," katanya dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia karena ambil untung setelah Brent tembus 90 dolar
Ketegangan antara Rusia dan Barat juga telah menopang harga minyak mentah. Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, dan Barat berselisih soal Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa pasokan energi ke Eropa dapat terganggu.
Ketua NATO mengatakan pada Minggu (30/1) bahwa Eropa perlu mendiversifikasi pasokan energinya ketika Inggris memperingatkan "sangat mungkin" bahwa Rusia ingin menyerang Ukraina.
Pasar waspada atas situasi Timur Tengah setelah Uni Emirat Arab mengatakan telah mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel Isaac Herzog dalam kunjungan pertamanya.
Sementara itu, lebih dari 1.400 penerbangan AS dibatalkan pada Minggu (30/1) setelah negara-negara bagian timur laut dihantam badai musim dingin mematikan yang mendorong beberapa negara bagian untuk mengumumkan keadaan darurat.
Harga minyak naik di sesi Asia menuju bulan terbaik sejak Februari 2021
Senin, 31 Januari 2022 17:35 WIB