Cirebon (ANTARA) -
Deputi Direksi Wilayah V BPJS Kesehatan Siswandi menyebutkan sekitar 96 persen warga di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah memperoleh proteksi kesehatan dari pemerintah, karena terdaftar sebagai peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Untuk kepesertaan JKN di Jabar sudah 96 persen atau sekitar 49 juta peserta sampai dengan April 2024,” kata Siswandi saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Jabar, Senin.
Ia menyampaikan jumlah peserta tersebut mengacu untuk semua segmen pada program JKN, sehingga sebagian besarnya ada yang membayar iuran secara mandiri maupun ditanggung oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
Selain itu, kata dia, mayoritas perusahaan swasta di Jabar pun telah mendaftarkan karyawannya agar para tenaga kerja tersebut bisa mendapat perlindungan kesehatan dalam penyelenggaraan JKN.
Siswandi menyampaikan pihaknya terus berupaya agar jumlah kepesertaan JKN di Jabar bertambah, karena penyelenggaraan program itu bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap masyarakat.
“Pemerintah bercita-cita pada tahun ini bisa mengcover 98 persen. Jadi yang 96 persen (untuk di Jabar) sekarang masih kurang banyak,” ujarnya.
Ia mengakui dalam pelaksanaan program JKN masih terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan.
Misalnya, tutur Siswandi, terkait dengan banyaknya kepesertaan program JKN yang tidak aktif karena masalah tunggakan iuran belum dibayarkan dan persoalan lainnya.