Tokyo (ANTARA) - Harga minyak menguat sekitar satu persen di perdagangan Asia pada Senin pagi, melayang di dekat tertinggi tujuh tahun yang dicapai di sesi sebelumnya, di tengah kekhawatiran atas pasokan yang ketat serta ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 90,95 dolar AS per barel pada pukul 00.51 GMT, setelah menambahkan 69 sen pada Jumat (28/1/2022). Kontrak bulan depan untuk pengiriman Maret berakhir di kemudian hari.
Baca juga: Minyak jatuh karena ketegangan Rusia diimbangi pengetatan Fed
Kontrak berjangka Brent paling aktif, untuk pengiriman April, diperdagangkan pada 89,69 dolar AS per barel, terangkat 1,17 dolar AS atau 1,3 persen.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terdongkrak 99 sen atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 87,81 dolar AS per barel, setelah naik 21 sen pada Jumat (28/1/2022).
Kedua harga acuan mencatat level tertinggi sejak Oktober 2014 pada Jumat (28/1/2022), masing-masing di 91,70 dolar AS dan 88,84 dolar AS per barel, dan kenaikan mingguan keenam berturut-turut.
Harga minyak menguat di Asia di tengah kekhawatiran pasokan, risiko politik
Senin, 31 Januari 2022 9:31 WIB