Sementara ketegangan Rusia-Ukraina memiliki peran dalam mengangkat harga minyak, "tantangan pasokan nyata baik di dalam OPEC dan AS ... telah menjadi pendorong utama dalam mendorong pasar lebih tinggi," kata Lee, mengacu pada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Baca juga: Harga minyak naik menuju 89 dolar di Asia didorong ketegangan Rusia-Ukraina
OPEC melewatkan target peningkatan pasokan yang direncanakan pada Desember, menyoroti kendala kapasitas yang membatasi pasokan karena permintaan global pulih dari pandemi COVID-19.
OPEC+, yang mencakup OPEC dan sekutu lainnya seperti Rusia, secara bertahap melonggarkan pengurangan produksi tahun 2020 karena permintaan pulih dari penurunan permintaan tahun itu. Tetapi banyak produsen yang lebih kecil tidak dapat meningkatkan pasokan dan yang lain waspada untuk memompa terlalu banyak jika terjadi kemunduran COVID-19 yang baru.
Peningkatan persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, mengurangi beberapa kekhawatiran tentang pasokan.
Persediaan minyak mentah naik 2,4 juta barel dalam seminggu hingga 21 Januari menjadi 416,2 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 728.000 barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (26/1/2022).
Sementara itu, persediaan bensin naik 1,3 juta barel pekan lalu menjadi 247,9 juta barel, kata EIA, terbesar sejak Februari 2021.
Baca juga: Harga minyak naik, kekhawatiran risiko politik global dapat perketat pasokan
Harga minyak jatuh di Asia karena ambil untung setelah Brent tembus 90 dolar
Kamis, 27 Januari 2022 10:34 WIB