Adapun laju transaksi tumbuh 66,24 persen (yoy) menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021, yang berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo internet banking yang tumbuh 119,26 persen yoy menjadi Rp3,17 triliun.
“Kami akan terus memperkaya berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pada layanan BRImo. Financial super app yang kami kembangkan ini dapat menjadi solusi holistik perbankan hanya dalam genggaman tangan saja,” kata Indra.
Selain itu, ia menuturkan terdapat pula layanan BRI Application Programming Interface (BRIAPI) yang juga membukukan volume penjualan sebanyak tiga digit pada tahun lalu, yakni 305,8 persen (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp174,5 triliun.
Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi BRI untuk agresif menjalin kemitraan dalam implementasi BRIAPI, di mana sudah ada 386 mitra perusahaan digital seperti e-commerce, fintech, ride hailing, API enabler, health tech, hingga perusahaan non-digital seperti institusi pendidikan dan lembaga pemerintahan yang telah terjangkau oleh layanan BRIAPI.
Tak hanya itu, BRI juga senantiasa menjembatani nasabah yang belum familier dengan digitalisasi agar tetap bisa memperoleh layanan keuangan, sehingga komitmen tersebut diwujudkan melalui peran AgenBRILink yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Indra menyebutkan kinerja Agen BRILink dalam melayani kebutuhan perbankan nasabah tercatat melebihi target dengan volume transaksi mencapai Rp1.002 triliun per November 2021 atau melebihi target tahunan yang sebesar Rp1.000 triliun.
"BRI menerapkan konsep hibrid bank untuk menjangkau beragam karakteristik nasabah di Indonesia. Dalam implementasi hibrid bank, BRI menerapkan prinsip 'phygital' atau physical and digital, di mana keduanya merupakan paduan keunggulan layanan fisik secara langsung dan tentunya secara digital,” pungkasnya.
BRI perkuat infrastruktur digital antisipasi lonjakan transaksi
Selasa, 25 Januari 2022 18:09 WIB