Pertanyaan yang paling mengganggu investor adalah apakah The Fed perlu memperketat kebijakan moneter untuk menjinakkan inflasi atau apakah perlambatan pertumbuhan ekonomi akan memberi ruang bagi bank-bank sentral di dunia untuk memperketat kebijakan moneter tanpa pendekatan yang agresif.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipicu pengetatan moneter yang lebih cepat
Dari sisi makroeknomi, investor mencerna rilis data inflasi (CPI) Inggris yang naik 5,4 persen (yoy) pada Desember, tertinggi sejak Maret 1992 dan lebih tinggi dibandingkan inflasi November 5,1 persen (yoy).
Investor juga memberi perhatian khusus pada pertemuan kebijakan bank sentral Inggris (Bank Of England) pada 3 Februari yang akan datang untuk mengetahui apakah para pembuat kebijakan akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah kenaikan sebesar 15 bps menjadi 0,25 persen pada Desember 2021 lalu.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor barang baku turun paling dalam 0,94 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor keuangan masing-masing turun 0,82 persen dan 0,7 persen.
IHSG BEI terkoreksi dipicu antisipasi pengetatan moneter bank sentral AS
Rabu, 19 Januari 2022 17:24 WIB