Salah satu anggota yang mundur Dr Konstanty Szuldrzynski pada Senin mengatakan kepada TVN24 bahwa tingkat kematian di negara-negara yang menerapkan pembatasan lebih ketat, angkanya lebih rendah dibanding Polandia. Dan bahwa gelombang kelima pandemi bakal membebani layanan kesehatan di negara tersebut.
"Kami akan memasuki gelombang selanjutnya Omicron yang sama sekali tanpa persiapan," katanya. "Harap diingat bahwa tingkat kematian yang tinggi di Polandia tidak sekadar terkait dengan persentase penerima vaksin yang rendah tetapi juga dengan fakta bahwa sistem kesehatan kami sangat ketinggalan."
Menkes mengaku sudah berupaya membujuk anggota dewan yang hengkang agar melanjutkan tugasnya, namun gagal. Menurutnya, badan penasihat baru akan dibentuk dengan wajah yang berbeda.
"Perubahan itu terutama akan memperluas formatnya, sehingga semakin banyak ahli yang akan membantu dan memberi masukan nasehat kepada perdana menteri," katanya.
Negara berpenduduk sekitar 38 juta itu telah melaporkan 4.323.482 kasus dan 102.309 kematian COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Polandia bolehkan penggemar nonton langsung sepak bola di stadion
Polandia masuki gelombang kelima COVID-19
Selasa, 18 Januari 2022 9:46 WIB