“Tahun ini, akhir, nanti juga akan sama bauksit setop. Tahun depan lagi setop yg namanya ekspor bahan mentah tembaga,” kata Presiden, setelah Indonesia sejak 2020 sudah menghentikan ekspor bahan mentah nikel.
Baca juga: Presiden Jokowi: Potensi pasar digital RI capai 146 miliar dolar AS di 2025
“Kita ingin nilai tambah itu ada di Tanah Air. sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar, berupa pajak, royalti, PNBP, juga memberikan lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita,” ucap Presiden.
Sektor kedua yang sedang bertransformasi adalah pengembangan ekonomi hijau. Pasar global, kata Presiden, dalam beberapa tahun ke depan hanya berminat pada produk yang dihasilkan dari industri hijau.
"(Produk hijau) ini akan semakin banyak diminati di pasar global yang ramah lingkungan, yang telah menjadi budaya baru, yang didukung ekosistem hijau di dunia," katanya.
Indonesia, kata Presiden, memiliki kekayaan energi terbarukan hingga 418 Giga Watt, mulai dari energi yang dihasilkan dari tenaga air, air bawah laut, geothermal, angin, dan lainnya.