Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat hingga kini belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan baik rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak Gempa Banten dengan Magnitudo 6,7 yang terjadi pada Jumat (14/1).
"Kami masih bersiaga dan mengerahkan tim untuk berpatroli ke setiap permukiman lokasi lainnya untuk mendata untuk mengetahui apakah akibat getaran gempa tadi sore ada rumah warga yang terdampak atau tidak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani di Sukabumi, Jumat.
Menurut Imran, sampai Jumat malam petugas dan relawan masih bersiaga antisipasi terjadinya gempa susulan dan sebagian berpatroli sekaligus mengimbau kepada warga untuk tetap waspada tetapi tidak panik.
Baca juga: Gempa bumi Banten terasa cukup kuat di Cianjur
Selain melakukan pendataan terhadap permukiman warga, fasilitas umum, kantor pemerintahan dan bangunan lainnya, pihaknya pun memantau kondisi di tengah masyarakat antisipasi adanya warga yang menjadi korban luka ataupun meninggal.
Namun, hingga malam aktivitas masyarakat terpantau kondusif dan kembali normal meskipun ada beberapa warga yang mengaku masih trauma khawatir terjadi gempa susulan. Maka dari itu, petugas yang berada di lapangan harus mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak termakan informasi hoaks atau belum tentu kebenarannya.
Baca juga: Catatan sejarah, terjadi delapan kali gempa merusak di Selat Sunda
"Aktivitas warga sudah kembali normal dan sudah berani masuk ke rumahnya masing-masing. Dari hasil pendataan dan pemantauan selain tidak ada fasilitas dan bangunan yang rusak, gempa yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 16.05 WIB tidak menimbulkan korban," tambahnya.
Sebelumnya, BMKG mencatat gempa berkekuatan M6,7 mengguncang wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandegelang, Banten pada Jumat (14/1) sekitar pukul 16.05 WIB. Adapun pusat gempa tersebut berada di kedalaman 10 km dengan titik koordinat 7.01 LS-105.26 BT, 52 km barat daya Kecamatan Sumur dan tidak berpotensi tsunami.