Antrean panjang terlihat mengular di seluruh kawasan kota ketika warga Amerika bergegas untuk menjalani tes COVID-19. Alat tes mandiri habis di apotek dan toko obat. Permintaan terhadap alat tersebut, yang melonjak sebelum liburan akhir tahun lalu, belum juga surut di awal tahun ini.
Baca juga: Kabar terkini COVID-19 dunia, dari wabah Sydney hingga aturan baru Austria
Sejumlah lab mengatakan tes membutuhkan waktu lebih lama untuk diketahui hasilnya. Kekurangan staf menjadi kendala di beberapa lab.
"Petugas lab banyak yang sakit, sama seperti orang-orang lainnya," kata Scott Becker, ketua pelaksana Asosiasi Laboratorium Kesehatan Publik (APHL) yang mewakili 150 lab medis lokal dan negara bagian.
Alat eksperimental temukan partikel virus di udara
Sebuah alat kecil yang disematkan pada pakaian –dan masih diuji coba– kemungkinan dapat memberi tahu apakah si pemakai telah terpapar partikel virus SARS-CoV-2 di udara, kata para peneliti.
Alat bernama Fresh Air Clip itu secara kontinu mengumpulkan aerosol yang tersebar di udara, termasuk percikan yang mengandung virus, pada permukaan silikon, menurut laporan di jurnal Environmental Science & Technology Letters, Selasa.
Penelitian selanjutnya diperlukan untuk memastikan efektivitasnya sebelum alat itu dijual secara komersial, kata para peneliti. Alat itu akan sangat berguna jika dipakai di lingkungan dengan risiko tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kabar terbaru terkait pandemi COVID-19 dunia