Baca juga: Harga minyak turun di Asia di tengah kekhawatiran kasus COVID-19 meningkat
Brent telah melonjak 50 persen pada 2021 dan telah reli lebih lanjut pada 2022, dengan investor memperkirakan peningkatan permintaan sementara OPEC dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, perlahan-lahan mengurangi rekor penurunan produksi yang dibuat pada 2020.
Penghentian produksi sementara baru-baru ini di Libya juga mendukung harga, dan National Oil Corp mengatakan pada Selasa (11/1/2022) bahwa pihaknya menangguhkan ekspor dari terminal Es Sider.
Dolar AS yang lebih lemah juga membantu mendukung minyak karena membuat minyak lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain dan cenderung mencerminkan selera risiko yang lebih tinggi di kalangan investor.
Laporan mendatang tentang persediaan AS diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun sekitar 2 juta barel.
Baca juga: Harga minyak tergelincir, tetapi raih kenaikan mingguan sekitar lima persen