"Kombinasi fakta - bahwa permintaan akan lebih kuat dari yang diantisipasi dan bahwa pasokan OPEC mungkin tidak tumbuh secepat permintaan - adalah mengapa harga naik," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Baca juga: Harga minyak mentah turun tertekan kekhawatiran permintaan
Ekonomi-ekonomi utama telah menghindari kembalinya penguncian yang parah, bahkan ketika infeksi COVID-19 telah melonjak. Margin penyulingan bahan bakar jet Eropa, misalnya, kembali ke tingkat pra-pandemi karena pasokan di kawasan itu mengetat dan aktivitas penerbangan global pulih meskipun Omicron menyebar.
"Omicron belum mendatangkan malapetaka seperti varian Delta dan mungkin tidak akan pernah melakukannya, menjaga pemulihan global tetap pada jalurnya," kata Analis OANDA, Jeffrey Halley.
Pemerintah AS pada Selasa (11/1/2022) juga memperkirakan bahwa produksi minyak AS akan lebih rendah tahun ini dari yang diperkirakan sebelumnya, sementara total permintaan minyak akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Produksi diperkirakan naik 640.000 barel per hari tahun ini, lebih rendah dari perkiraan bulan sebelumnya yang naik 670.000 barel per hari, dan diperkirakan akan meningkat lagi 610.000 barel per hari pada 2023.
Harga minyak menguat dipicu pasokan ketat, Brent dekati 84 dolar per barel
Rabu, 12 Januari 2022 7:59 WIB