Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih melanjutkan penguatan pada awal pekan dipengaruhi sentimen rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Rupiah bergerak menguat 9 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.299 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat dipicu pesimisnya data tenaga kerja AS
"Pergerakan rupiah masih sangat dipengaruhi oleh kondisi global. Penguatan rupiah kemarin lebih disebabkan oleh penurunan indeks USD (DXY) ke bawah level 96," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) pada Desember 2021 tercatat sebanyak 199.000 pekerjaan, lebih rendah dari proyeksi pasar 422.000 pekerjaan.
Pelaku pasar terlihat khawatir akan adanya efek dari perubahan inflasi apabila kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed tidak diikuti dengan data NFP yang solid.
Kurs Rupiah lanjut menguat dipengaruhi sentimen suku bunga The Fed
Selasa, 11 Januari 2022 9:52 WIB