Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang awal pekan menguat seiring data tenaga kerja Amerika Serikat yang tidak sesuai ekspektasi.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.330 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.351 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat usai data tenaga kerja AS di bawah perkiraaan
"Reaksi penguatan rupiah ini terlihat efek dari pelemahan dominan dari USD akibat rilis data NFP hari Jumat kemarin yang miss dari ekspektasi, walaupun data lain sektor tenaga kerja yang rilis bersamaan dengan NFP cukup optimis," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) menunjukkan, terdapat tambahan 199.000 pekerjaan pada Desember 2021, lebih rendah dari proyeksi pasar 422.000 pekerjaan.
Dari reaksi atas data tersebut, lanjut Nikolas, terlihat bahwa pasar mengkhawatirkan adanya efek dari perubahan inflasi pascaperubahan suku bunga apabila tidak diikuti dengan data NFP yang solid.
Kurs Rupiah menguat seiring data tenaga kerja AS tak sesuai ekspektasi
Senin, 10 Januari 2022 9:44 WIB