Bandung (ANTARA) - Pengamat politik dan Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) Bidang Keamanan Dalam Negeri Prof Muradi menilai adanya isu pergantian Sekda Kota Bandung Ema Sumarna berkaitan dengan evaluasi kinerja di lingkungan Pemkot Bandung.
Dia mengibaratkan reposisi jabatan yang akan terjadi di lingkungan Pemkot Bandung seperti halnya sepak bola. Menurut dia, jika pemain tersebut tidak sesuai ekspektasi pelatih maka pergantian pemain merupakan hal yang wajar.
"Jadi kepala daerah itu ibarat pelatih dalam tim sepak bola, dia bisa mengganti pemain di tengah jalan, bahkan ada yang baru 20 menit, 10 menit bisa saja langsung diganti," kata Muradi di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Plt Wali Kota Bandung kemungkinan bakal ganti sekda
Dalam hal ini, menurutnya Sekda berperan sebagai jembatan ke masyarakat atau publik. Sehingga selain penilaian dari kepala daerah, menurutnya masyarakat bisa menilai sendiri kinerja Sekda atau pejabat lainnya.
Adapun ia memandang urgensi pergantian pejabat di lingkungan Pemkot Bandung itu berkaitan dengan arah kebijakan pemimpin baru yakni Yana Mulyana sebagai Plt Wali Kota.
"Mungkin Yana punya kebijakan yang lebih progres misalnya. Dan mungkin itu tidak bisa dilakukan oleh birokrasi yang ada saat ini. Kalau ditanya boleh gak diganti, ya boleh," kata Muradi.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Pakar Hukum Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan Prof Asep Warlan Yusuf mengatakan evaluasi ASN perlu dilakukan terutama pejabat yang menempati posisi strategis.
Pengamat nilai isu pergantian Sekda Bandung berkaitan dengan kinerja
Selasa, 4 Januari 2022 9:59 WIB