New York (ANTARA) - Harga minyak menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) di tengah harapan pemulihan permintaan lebih lanjut pada 2022, meskipun OPEC+ tampaknya akan menyetujui peningkatan produksi lagi dan berlanjutnya kekhawatiran tentang bagaimana meningkatnya infeksi COVID dapat memengaruhi permintaan.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret terangkat 1,2 dolar atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 78,98 dolar AS per barel setelah sempat mencapai setinggi 79,05 dolar AS. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari naik 87 sen atau 1,2 persen, menjadi menetap di 76,08 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak awali 2022 dengan positif, kekhawatiran pandemi batasi kenaikan
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+ akan menggelar pertemuan pada Selasa dan diperkirakan akan menyetujui kenaikan produksi.
Varian virus corona Omicron telah membawa rekor jumlah kasus dan mengurangi perayaan Tahun Baru di seluruh dunia, dengan lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan pada Minggu (2/1).
"Pertemuan bulanan OPEC+ yang akan berkembang selama beberapa hari ke depan lebih cenderung membuktikan bullish daripada bearish karena beberapa anggota OPEC mengalami kesulitan mencapai kuota yang ditetapkan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Minyak ditutup lebih tinggi didukung optimisme permintaan 2022
Selasa, 4 Januari 2022 7:44 WIB