Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat di perdagangan Asia pada Senin pagi, saat pasar memulai Tahun Baru 2022 dengan catatan positif, meskipun berkurangnya kekhawatiran permintaan karena pandemi COVID-19 yang menyebar dengan cepat membatasi kenaikan.
Minyak mentah berjangka Brent bertambah 67 sen atau 0,86 persen menjadi diperdagangkan di 78,45 dolar AS per barel, pada pukul 01.02 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 77 sen atau 1,02 persen, menjadi diperdagangkan di 75,98 dolar AS per barel.
Baca juga: Minyak sedikit menguat jelang pertemuan OPEC+ pekan depan
Tahun lalu, harga minyak melonjak sekitar 50 persen, didorong oleh pemulihan ekonomi global dari kemerosotan pandemi COVID-19 dan pengekangan produksi oleh negara-negara produsen, bahkan ketika infeksi mencapai rekor tertinggi di seluruh dunia.
Pakar kesehatan AS memperingatkan warga Amerika untuk bersiap menghadapi gangguan parah dalam beberapa minggu mendatang, dengan tingkat infeksi kemungkinan akan memburuk di tengah meningkatnya perjalanan liburan, perayaan Tahun Baru, dan pembukaan kembali sekolah setelah liburan musim dingin.
Analis minyak telah menurunkan perkiraan harga mereka untuk 2022 karena varian virus corona Omicron menimbulkan hambatan untuk memulihkan permintaan bahan bakar dan berisiko kelebihan pasokan karena produsen memompa lebih banyak minyak, jajak pendapat Reuters menunjukkan pada Jumat (31/12/2021).
Harga minyak awali 2022 dengan positif, kekhawatiran pandemi batasi kenaikan
Senin, 3 Januari 2022 10:10 WIB