ANTARAJAWABARAT.com,4/11 - Badan Tenaga Atom Nasional menyatakan penelitian studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Muntok, Bangka Belitung, diperkirikan akan selesai sekitar tiga tahun ke depan atau 2014.
"Mudah-mudahan bisa selesai tiga tahun lagi penelitiannya," kata Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) DR Hudi Hastowo, di Bandung, Jumat.
Ditemui usai menghadiri "Seminar dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Kedokteran Nuklir", di RS Pendidikan Unpad Jalan Dr Eykman Kota Bandung, Hudi menyatakan dalam penelitian studi kelayanan pembangunan PLTN di Muntok, Bangka Belitung, Batan bukanlah instansi yang membangun PLTN-nya.
"Batan itu bukan institusi yang membangun (PTLN-nya), kalau Batan yang membangun berarti kita menyalahi aturan atau Undang-undang Nomor 10. Jadi, Batan itu yang menyiapkan kalau ada institusi yang akan membangun PLTN beberapa opsi tentang tempat yang aman, memenuhi kriteria keselamatan dan layak untuk dibangun sebuah PLTN," ujar Hudi.
Ia menuturkan, dalam menyiapkan sebuah tempat untuk PLTN maka hal pertama yang perlu diperhatikan ialah unsur keselamatannya.
"Kalau saya melakukan kegiatan dengan memanfaatkan teknologi nuklir hal pertama yang harus diperhatikan ialah keselamatan," ujarnya.
Menurutnya, point penting dalam penelitian studi kelayakan pembangunan PLTN di sebuah wilayah ialah keselamatan tempat.
"Apa yang harus kita penuhi, diantaranya jangan sampai ada gempa yang sangat besar dan ada tsunami," katanya.
Dikatakannya, beberapa penelitian studi kelayakan pembangunan PLTN yang dilakukan di Muntok, Bangka Belitung oleh Batan ialah pengambilan data primer seperti mengukur gelombang, arah angin dan melakukan pengeboran di lokasinya.
Pertengahan Oktober 2011 , Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) berencana menggelar sosialisasi penelitian studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Lapangan Gelora Muntok, Bangka Barat.***4***
Ajat S