Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Thailand Alexandre Polking mengklaim strategi yang diterapkan skuadnya berhasil mematahkan taktik Indonesia saat kedua kesebelasan bersua pada laga leg kedua final Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (29/12) malam.
Hal itulah, kata Polking dalam konferensi virtual setelah pertandingan yang diikuti di Jakarta, salah satu faktor yang membuat Indonesia sulit mengembangkan permainan dan akhirnya kalah 0-4.
"Kami mengetahui Indonesia memiliki pemain yang bagus terutama pemain sayap. Jadi kami mengubah sistem ke 4-2-3-1 untuk menutup jalur itu," ujar juru taktik berkewarganegaraan Brazil-Jerman tersebut.
Para pemainnya, Polking melanjutkan, dapat menjalankan perubahan-perubahan dengan baik, termasuk ketika dirinya menempatkan Weerathep Pomphan, yang awalnya gelandang, menjadi bek setelah bek tengah Yusef Elias Dolah ditarik keluar karena cedera.
Menurut Polking, perubahan itu cukup berisiko tetapi harus dilakukan agar timnya tetap mengendalikan pertandingan dan mendominasi penguasaan bola.
"Performa yang luar biasa dari pemain. Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka yang dapat mengeksekusi ide dan strategi di lapangan dengan baik sehingga kami dapat mengakhiri pertandingan dengan kemenangan," tutur pria berusia 45 tahun itu.
Sudah menang dengan selisih empat gol, Polking menilai peluang timnya untuk menjadi juara Piala AFF 2020 semakin besar.