Spektrum - 4 kasus kriminal sorot perhatian publik di Jabar tahun 2021
Rabu, 29 Desember 2021 18:56 WIB
Tabrakan di Nagreg libatkan Kolonel TNI
Pada 11 Desember 2021, polisi memberangkatkan sejumlah warga Nagreg, Kabupaten Bandung dan Limbangan, Kabupaten Garut menuju ke aliran Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Pasalnya di Sungai Serayu itu ditemukan dua jenazah remaja yang belum diketahui identitasnya. Pada sisi lain, penemuan jenazah itu diduga berkaitan dengan kasus tabrakan yang terjadi di Nagreg pada 8 Desember 2021.
Baca juga: Puspom AD beberkan peran tiga oknum TNI saat tabrakan di Nagreg
Nyatanya, kedua jenazah yang ditemukan itu dipastikan merupakan dua remaja yang hilang bernama Handi (16) dan Salsabila (14). Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh orangtua korban yang hadir di lokasi penemuan setelah diberangkatkan oleh polisi.
Dari penemuan jenazah itu, Polresta Bandung mulai melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut. Pasalnya tabrakan itu cukup janggal, karena terjadi di Nagreg namun jenazah ditemukan di Jawa Tengah dengan jarak sekitar 150 kilometer dari lokasi.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi, polisi mulai menemukan titik terang atas tewasnya pasangan kekasih tersebut. Namun polisi belum menyebutkan siapa pelaku yang menabrak korban dan tega membuang jenazanya ke sungai yang jauh dari lokasi.
Lalu pada 24 Desember 2021, polisi melimpahkan penyelidikan kasus tersebut kepada pihak TNI. Ternyata pelaku adalah tiga oknum prajurit TNI AD berinisial Kolonel P, Koptu DA, dan Kopda A.
Sontak kasus tersebut menyorot perhatian publik hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun menyatakan ketiga oknum tersebut akan dipecat.
Tak usai di situ, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pun menaruh perhatiannya terhadap kasus tersebut dengan mengunjungi keluarga para korban pada Senin (27/12).
Di hadapan keluarga korban, Dudung yang mewakili instansinya itu menyampaikan permohonan maaf. Dalam penyampaian maaf tersebut, Dudung selaku sosok kelahiran Bandung itu menggunakan bahasa Sunda.
"Abdi ge rumaos ya merasakan lah, tapi da ini musibah gitu ari tos jalanna mah, jadi abdi atas nama Angkatan Darat nyungkeun dihapunten (Saya juga sadar ya merasakan lah, tapi ini musibah kalau sudah jalannya, jadi saya atas nama Angkatan Darat meminta dimaafkan)," kata Dudung saat berbincang dengan keluarga Salsabila.
Selain menyampaikan permohonan maaf, Dudung juga membeberkan identitas oknum anggotanya yang melakukan aksi keji itu kepada keluarga korban.
Setelah berbincang dengan keluarga, Dudung juga mengunjungi makam para korban dan melakukan tabur bunga. Kunjungan Dudung itu juga sekaligus memberi santunan berupa uang kepada keluarga korban.
Atas kasus tersebut, TNI AD memastikan tidak akan pandang bulu untuk menegakkan hukum kepada para pelaku, termasuk Kolonel P yang sudah berpangkat tinggi (perwira).
"Siapa pun, apa pun pangkatnya, yang melakukan tindak pidana akan mendapatkan ganjaran setimpal," kata Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspom AD) Letjen TNI Chandra W Sukotjo di halaman rumah salah satu korban yakni Handi.
Baca juga: Kasad: 3 oknum TNI terlibat tabrakan Nagreg layak dipecat