Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan 20 ribu alat tes usap antigen untuk digunakan secara acak bagi masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Garut pada musim libur akhir tahun sehingga bisa diketahui secara dini ada atau tidaknya penyebaran wabah COVID-19.
"Kami menyediakan 20 ribu (alat tes usap antigen) untuk ini, dan kami bisa nambah lagi," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Senin.
Baca juga: Dinkes Garut tes usap di lingkungan sekolah
Ia menuturkan Pemkab Garut maupun unsur lainnya sudah siap melakukan pengamanan termasuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 pada libur pergantian tahun yang diprediksi akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan dari berbagai daerah.
Tim Satgas Penanganan COVID-19 Garut, kata dia, akan melakukan tes usap secara acara untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19 di tempat wisata maupun di pos pengamanan di jalan.
"Kami akan swab antigen acak, dan juga di tempat pariwisata," katanya.Ia menyampaikan alat tes usap di Garut cukup tersedia banyak, saat ini ada 40 ribuan alat tes usap yang bisa digunakan apabila di lapangan membutuhkan tambahan.
Baca juga: ASN Pemkab Garut tes usap untuk cegah penyebaran COVID-19
Selama tes usap secara acak di Garut, kata dia, hasilnya selalu negatif sehingga tidak ada penambahan kasus COVID-19 dalam pemeriksaan acak tersebut.
"Sekarang ini ketika dicek antigen secara acak semuanya alhamdulillah negatif," katanya.
Selain kesiapan Pemkab Garut, jajaran Polres Garut juga telah menyiapkan tim vaksinator untuk memberikan pelayanan vaksinasi di lapangan bagi siapa saja yang datang ke Garut selama libur akhir tahun.Wakil Ketua 1 Satgas Penanganan COVID-19 Garut sekaligus Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyatakan tempat wisata di Garut tidak ada yang ditutup tapi syaratnya semua pengunjung harus sudah divaksin COVID-19.
Jika hasil cek aplikasi PeduliLindungi diketahui belum divaksin, kata Kapolres, maka yang bersangkutan bisa dilakukan vaksin oleh tim vaksinator di lapangan atau diminta kembali pulang.
"Semua harus mentaati peraturan kesehatan, utamanya untuk masuk tempat wisata itu wajib sudah divaksin," katanya.
Baca juga: Seluruh pegawai Disdukcapil Garut jalani tes usap setelah muncul kasus COVID-19