Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat dua jembatan gantung di wilayah selatan Cianjur, putus akibat terseret arus sungai, akibatnya aktifitas warga di lima desa di Kecamatan Cidaun, lumpuh total karena tidak ada jalan alternatif.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis di Cianjur Jumat, mengatakan putusnya dua jembatan gantung yang merupakan akses utama penghubung antardesa dan kecamatan itu, terjadi Jumat dini hari, akibat derasnya air Sungai Cimaragang yang membentang di Kecamatan Cidaun, saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi sejak malam hari.
Baca juga: Dinas PUPR perbaiki jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Cianjur
"Hujan turun deras sejak malam hingga pagi menjelang, membuat debit air di Sungai Cimaragang terus meluap dan arus menjadi deras. Akibatnya jembatan gantung yang berdiri di atas sungai putus, sehingga membuat aktifitas warga dari lima desa lumpuh total," katanya.
Ia menjelaskan, dua jembatan gantung tersebut, Jembatan Datar Bolang dan Cisarakan yang menghubungkan Desa Neglasari, Cibuluh, Cimaragang, Karangwangi dan Gelarpawitan, putus dengan landasan jembatan sebagian besar terbawa arus sungai, sehingga akses utama warga hilang.
Sehingga pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membuat jembatan darurat agar warga di lima desa tidak terisolir karena jembatan tersebut merupakan akses utama warga untuk beraktifitas, terutama aktifitas perekonomian.
Dua jembatan di Cianjur putus akibat terbawa arus air sungai
Jumat, 24 Desember 2021 17:46 WIB