Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat didukung studi terkait risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron.
IHSG ditutup menguat 7,35 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.562,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,48 poin atau 0,16 persen ke posisi 930,96.
Baca juga: IHSG BEI jelang akhir pekan diprediksi naik mengekor bursa regional
"Penguatan bursa Wall Street dini hari seiring meredanya kekhawatiran akan Omicron setelah studi kasus menyatakan bahwa fatalitas risiko ringan dibanding dengan varian sebelumnya, menguatnya mayoritas komoditas seperti emas, CPO, nikel, dan timah, serta aksi beli bersih investor asing menjadi katalis positif," tulis Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Risiko kebutuhan rawat inap bagi pasien COVID-19 Omicron sebesar 40-45 persen lebih rendah ketimbang pasien varian Delta, menurut riset Imperial College London.
Para ilmuwan berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan seputar keganasan dan tingkat keparahan Omicron guna membantu pemerintah menangani varian yang menyebar sangat cepat itu.