Bengaluru (ANTARA) - Harga emas cenderung datar diperdagangkan dalam kisaran ketat di sesi Asia pada Rabu pagi, karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan peningkatan selera risiko mengimbangi kekhawatiran tentang varian Virus Corona Omicron yang menyebar dengan cepat.
Harga emas berjangka AS diperdagangkan tidak berubah di 1.789,50 dolar AS per ounce pada pukul 01.26 GMT. Di pasar spot harga emas sedikit berubah pada 1.789,12 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas tergelincir 5,2 dolar karena "greenback" dan ekuitas menguat
Imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi pada Selasa (21/12/2021) karena para pedagang fokus pada kondisi ekonomi yang optimis dan mengabaikan kekhawatiran inflasi pada lelang obligasi 20 tahun. Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Pasar saham global naik, dengan saham Eropa dan AS rebound karena meningkatnya selera risiko baru, meskipun jumlah kasus Omicron melonjak di seluruh dunia.
Negara-negara di seluruh Eropa mempertimbangkan pembatasan baru pergerakan manusia pada Selasa (21/12/2021), sementara Presiden AS Joe Biden mengimbau semua orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi guna memerangi varian Omicron yang melanda dunia beberapa hari sebelum Natal kedua di masa pandemi.
Harga emas datar di Asia, kenaikan "yields" obligasi imbangi dampak Omicron
Rabu, 22 Desember 2021 10:39 WIB