Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi menyerahkan pengelolaan Terminal Kendaraan (Car Terminal) kepada PT Pelabuhan Patimban International (PPI), setelah sebelumnya dioperasikan sementara oleh Kemenhub melalui penugasan kepada PT Pelindo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir langsung dalam acara penyerahan pengelolaan (hand over) Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban dan ekspor perdana kendaraan, di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat.
"Saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat kepada PPI yang sekarang menjadi operator Pelabuhan Patimban, dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menhub mengatakan, setelah resmi diserahkan, Pelabuhan Patimban langsung melayani ekspor perdana sebanyak 1.209 unit kendaraan ke Filipina, menggunakan Kapal MV. Fujitrans berbendera Liberia berukuran 27.286 Gross Ton (GT).
Kapal ini telah bersandar di Pelabuhan Patimban sejak Kamis (16/12) pukul 10.00 WIB.
Kapal tersebut membawa sebanyak 84 unit kendaraan impor dari Jepang, dan direncanakan akan berangkat pada Jumat malam ini pukul 20.00 WIB.
Ia mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam rangka meningkatkan indeks logistik nasional, serta berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi "hub" baru yang memiliki daya saing di kawasan Asia Tenggara."Ini juga merupakan simbol kerja sama Indonesia dan Jepang. Kolaborasi PPI dan Toyota Tshusho diharapkan dapat meningkatkan pelayanan ekspor-impor kendaraan menjadi lebih baik dan kompetitif ke depannya," ujarnya.
Menhub mengajak seluruh pelaku industri otomotif baik pabrikan kendaraan bermotor, produsen komponen dan sparepart, sampai ke industri bahan baku, untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban.
"Mari kita tingkatkan daya saing logistik nasional melalui Pelabuhan Patimban," tutur Menhub.
Ia berharap, kehadiran Pelabuhan Patimban dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspor kendaraan, yang dapat meningkatkan industri otomotif nasional.
Selain melayani kegiatan ekspor-impor kendaraan, keberadaan Pelabuhan Patimban juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi sektor UMKM, sektor pertanian, industri kreatif dan sektor lainnya sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PPI Fuad Rizal mengatakan, mulai saat ini pihaknya bertanggung jawab menyiapkan seluruh operasi pelabuhan.
PPI membangun kerja sama dengan konsorsium Jepang untuk mengoperasikan terminal kendaraan."Sejak 16 Desember 2021 PPI telah resmi bekerja sama dengan PT Patimban International Car Terminal untuk mengoperasikan terminal kendaraan," kata Fuad.
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.
Adapun di dalam area pelabuhan terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (421,025m x 34,2m), dermaga kendaraan (308,6m x 33m), perpanjangan trestle (333,1m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil DPR RI Rahmat Gobel, Komisaris Utama PT PPI Chairul Tanjung, Komisaris PT PPI Chairal Tanjung, perwakilan dari JICA, Toyota Tsuho Corporation, jajaran Kemenhub, dan instansi terkait lainnya.