Jakarta (ANTARA) - Inovator asal Indonesia, Siklus, berhasil menjadi pemenang Final Pitching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2021 dan akan melanjutkan implementasi solusi yang mereka usung di Mandalika, Lombok, NTB.
Final Pitching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2021 merupakan program United Nation Development Program (UNDP) Indonesia dan Filipina melalui proyek Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad), dan Kementerian Luar Negeri Norwegia, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Baca juga: Kurangi sampah plastik, Indonesia jajal teknologi iradiasi
Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, berharap EPPIC dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, bahkan di ASEAN.
"Melalui EPPIC, para peserta dapat belajar dari inovator luar negeri. Begitu juga sebaliknya. Kami berharap inovator dapat membuat solusi yang dapat mengatasi sampah plastik di ASEAN," kata Nani.
Setelah melalui inkubasi selama tiga bulan terpilihlah empat tim terbaik yang berhasil memenangkan pendanaan awal proyek sebesar 72.000 dolar AS dari 17 finalis yang berasal dari berbagai negara di ASEAN. Mereka juga mendapatkan pendampingan selama sembilan bulan yang akan dilakukan oleh UNDP Innovation Hub, bekerjasama dengan para investor.
Inovator asal Indonesia menangi kompetisi se-ASEAN atasi sampah plastik
Kamis, 16 Desember 2021 15:44 WIB