"Pasar minyak juga tidak selalu merespons berita ekonomi yang baik, karena hal itu dapat mendorong Federal Reserve untuk mengetatkan kebijakan moneter," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Baca juga: Harga minyak melonjak didukung harapan Omicron dan kebijakan harga Saudi
Pasar didukung oleh komentar dari BioNTech dan Pfizer bahwa tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka dapat melindungi terhadap infeksi dari varian Omicron.
Wabah Omicron memicu penurunan 16 persen pada harga Brent dari 25 November hingga 1 Desember 2021. Lebih dari setengah penurunan telah ditutup minggu ini, tetapi analis mengatakan pemulihan lebih lanjut dapat dibatasi sampai dampak Omicron lebih jelas.
Data persediaan AS yang dirilis pada Rabu (8/12/2021) juga membebani harga.
Data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah turun 240.000 barel pekan lalu, jauh lebih sedikit dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters, dengan stok di pusat pengiriman Cushing di Oklahoma naik 2,4 juta barel. Stok bahan bakar juga naik dengan gabungan 6,6 juta barel, data menunjukkan.
Baca juga: Harga minyak menguat, setelah Saudi naikkan harga jual ke Asia dan AS
Harga minyak menetap lebih rendah tertekan kekhawatiran prospek permintaan
Jumat, 10 Desember 2021 8:00 WIB