Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan terkoreksi mengikuti pelemahan bursa saham global.
IHSG pagi ini dibuka melemah 7,23 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.716,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,5 poin atau 0,16 persen ke posisi 962,15.
"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah, sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Semalam, mayoritas pasar AS ditutup cenderung melemah setelah sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa.
Penunjukan kembali pimpinan The Fed saat ini, Jerome Powell, untuk memimpin bank sentral AS tersebut mendongkrak saham-saham perbankan serta imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang berakibat negatif bagi saham-saham teknologi.
Minggu ini pasar akan menantikan rilis hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (24/11), serta beberapa data ekonomi.
Sementara itu, pasar komoditas terpantau bergerak variatif kemarin. Harga minyak WTI cenderung datar ke level 76,44 dolar AS per barel, begitu juga dengan Brent di level USD 79,4 dolar AS per barel.
Harga batubara juga relatif datar di level 154 dolar AS per ton, sementara nikel menguat ke level 20.285 dolar AS per ton, dan CPO melemah ke level 4.961 ringgit per ton. Sedangkan harga emas terkoreksi ke level 1.809 dolar AS per troy ons.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng melemah 253,25 poin atau 1,01 persen ke 24.698,09, indeks Shanghai naik 6,3 poin atau 0,18 persen ke 3.588,38, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,43 atau 0,14 persen ke 3.232,65. Sedangkan bursa saham Jepang libur nasional Labor Thanksgiving Day.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka melemah 7,23 poin
Baca juga: IHSG BEI menguat tipis meski sempat tertekan naiknya COVID-19 di Eropa
Baca juga: IHSG BEI berpotensi melemah di tengah beragamnya indeks saham Wall Street