Bekasi (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bekasi menjalin kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, melalui koordinasi terkait siaga banjir untuk mengantisipasi dampak cuaca pada musim hujan tahun ini.
Manajer Area PLN UP3 Bekasi Rahmi Handayani mengatakan koordinasi ini bertujuan untuk penanggulangan bencana banjir dan lainnya yang berkaitan dengan kelistrikan.
"Sekarang sudah memasuki musim hujan, kami berkoordinasi dengan BPBD untuk meminimalisir insiden seperti korsleting listrik dan lainnya," kata Rahmi di Bekasi, Kamis.
Pihaknya telah melakukan mitigasi bencana banjir yang berpotensi mengakibatkan gangguan kelistrikan sekaligus menyiapkan ratusan personel yang akan disebar ke sejumlah wilayah rawan banjir.
Personel itu terdiri atas 180 petugas pelayanan teknik dan 24 tenaga organik yang dilengkapi dengan 13 unit kendaraan roda dua serta 19 unit mobil PLN Siaga. Semua petugas juga telah dibekali sejumlah peralatan sesuai standar operasional prosedur juga standar protokol kesehatan.
"Intinya kami bersiap, harus ada antisipasi di musim hujan supaya tidak ada dampak bencana yang luas. Upaya preventif juga telah dilakukan yakni melakukan peninggian gardu dan pemeliharaan aset di titik rawan banjir," katanya.
Rahmi juga memastikan seluruh unit layanan pelanggan telah disiagakan guna memantau perkembangan cuaca serta curah hujan sejak sebelum terjadi bencana.
"Contoh baru mulai hujan saja kami sudah mulai siap siaga dan memantau bahkan tim kami selalu informasikan ketinggian kali misalnya ada yang melaporkan sehingga komunikasi dapat dengan baik untuk update perkembangan," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Enung Nurkholis mengatakan fenomena La Nina berdampak pada meningkatnya curah hujan sehingga dibutuhkan upaya pencegahan dini terhadap dampak bencana secara luas.
Upaya itu seperti identifikasi potensi munculnya retakan tanah termasuk pengecekan pohon di jalan yang berpotensi tumbang saat hujan melanda wilayahnya.
"Dampak La Nina ini kan bisa berpotensi banjir, longsor, angin kencang, dan sambaran petir. Maka itu selain dari pemerintah juga diperlukan peran PLN dalam hal ini agar masyarakat merasa aman terutama soal kelistrikan," katanya.
Enung juga meminta warga berkoordinasi dengan pemerintahan di wilayah seperti kelurahan dan kecamatan guna melakukan pemangkasan dahan pohon yang telah rimbun.
"Itu guna mengurangi beban pohon, karena ketika tumbang dan menimpa kabel listrik, ekonomi juga bisa terganggu," kata dia.
Baca juga: Kabupaten Bekasi menggelar apel siaga bencana
Baca juga: Kabupaten Bekasi masih berstatus siaga bencana alam
Baca juga: Pemkab Bekasi menyatakan siap hadapi banjir