Garut (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet di Kabupaten Garut, Jawa Barat tetap menyediakan 30 bed (tempat tidur) di ruang khusus untuk menangani pasien COVID-19 sebagai antisipasi kemunculan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 yang mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
"Tetap disediakan sebagai antisipasi takutnya ada lonjakan," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut Zaini Abdillah di Garut, Ahad.
Ia menuturkan RSUD dr Slamet Garut sebelumnya menyiapkan 200 tempat tidur, bahkan sempat semua ruangan dijadikan tempat isolasi karena terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada pertengahan 2021.
Namun saat ini, kata dia, kapasitas ruangan untuk pasien COVID-19 dikurangi hanya disediakan sebanyak 30 tempat tidur karena kasus COVID-19 sudah landai atau terus menunjukkan penurunan kasus.
"Satu Gedung Cempaka kemungkinan sekitar 30an 'bed' (tempat tidur)," kata Zaini.
Ia menyampaikan tempat tidur yang saat ini disediakan itu keadaannya kosong, semua pasien yang sempat dirawat sudah sembuh.
Sebagian tempat tidur yang sebelumnya digunakan untuk pasien COVID-19, kata dia, sudah kembali dialihkan secara bertahap untuk penanganan pasien penyakit umum.
"Sudah secara bertahap digunakan untuk umum," kata Zaini.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut mencatat kasus aktif pasien COVID-19 di Kabupaten Garut tinggal 12 orang, mereka semuanya menjalani isolasi mandiri.
Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita menyatakan kasus aktif pasien COVID-19 masih ada, namun semuanya menjalani isolasi mandiri, tidak ada yang dirawat di rumah sakit.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 24.729 kasus, terdiri dari 12 kasus isolasi mandiri, 23.546 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.171 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RSUD Garut nihil dan 11 isolasi mandiri
Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 di Garut catat 42 persen