Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor tengah membina sebanyak 400 pelaku usaha ekonomi kreatif agar kembali bangkit memasarkan produknya dengan memanfaatkan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
"Yang tercatat pelaku ekrafi di kami ada sekitar 400 orang," kata Kepala Disbudpar Kota Bogor Atep Budiman, saat dihubungi Antara di Bogor, Rabu.
Atep Budiman mengatakan dari ratusan pelaku ekraf yang dibina tersebut, ternyata sebagian besar didominasi oleh masyarakat yang bergerak di bidang kuliner, kemudian disusul dengan pelaku usaha bidang kerajinan.
Selain itu, ujar dia, pihaknya memberikan dorongan mulai dari produk, kemasan dan divertifikasi usaha para pelaku ekraf tersebut. "Jadi kami tidak kepada kelembagaannya, tapi pelaku usaha yang menelurkan kreasi dan inovasi produk-produk itu," kata Atep.
Menurut dia, pendampingan terhadap pelaku usaha berada di tiga dinas, yakni Disparbud, Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor.
Ia mengemukakan, Disbudpar berperan melihat pelaku usaha dalam sisi pendukung bidang kepariwisataan, sebab di dalam tempat wisata akan memiliki nilai tambah jika menampilkan sejumlah produk kreasi khas daerah maupun inovasi.
Penting pula, lanjut Atep, bagi pelaku usaha mengetahui apa yang membuat produknya diminati wisatawan atau pelancong.
Selain itu, Disparbud membuka akses tata ruang seperti parkir yang dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). "Kalau soal konsep itu kreasi mereka, tapi akses keterbukaan masyarakat teehadap ekraf tersebut, kita bukakan," kata Atep.