ANTARAJAWABARAT.com, 6/7 - KRL Commuterline mengalami keterlambatan, Rabu, akibat gangguan persinyalan sehingga menyebabkan penumpukan penumpang di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat.
Penumpukan calon penumpang di Stasiun Besar Bogor terlihat sekitar pukul 10.00 WIB, mereka menunggu datangnya KRL Commuterline yang akan berangkat dari Bogor menuju Jakarta.
Kepala Stasiun Besar Bogor, Rochman mengakui adanya keterlambatan akibat gangguan persinyalan setelah modul KRL pada Selasa (5/7) malam tersambar petir ditambah adanya perbaikan rel di antara Stasiun Bojong Gede dan Citayam.
"Adanya perbaikan rel di Bojong Gede-Citayam, dan gangguan persinyalan jadi kereta yang datang dari Jakarta ke Bogor menjadi terlambat," katanya.
Rochman mengatakan, keterlambatan terjadi pada kereta 225 commuterline tujuan Bogor-Jakarta yang harusnya tiba di Bogor pukul 10.30 WIB, namun baru datang pukul 10.58 WIB.
"Keterlambatan hanya 32 menit, untuk satu kereta. Kerena harusnya tiba pukul 10.30 WIB menjadi 10.58 WIB dan kereta baru bisa diberangkatkan pukul 11.02 WIB," kata Rochman.
Rochmat menyebutkan, penumpukan penumpang hanya terjadi untuk satu kereta, karena penumpang banyak yang menunggu commuterline. Sementara itu kereta ekonomi yang sudah standby di lintasan 8, tidak dinaiki penumpang.
Menurut Rochman, hal ini karena penumpang sudah mulai menyukai KRL commuterline, meski terlambat kereta tetap ditunggu.
"Kita sudah siapkan ekonomi di jalur 8, tapi penumpang tetap menunggu commuterline," katanya.
Rochman mengatakan, perbaikan rel sudah selesai pukul 07.40 WIB, saat ini jalur kereta sudah kembali normal, hanya saja imbas perbaikan menyebabkan kereta jadi terlambat dari jadwal yang ditetapkan.
"Secara umum aktivitas di Stasiun Bogor normal, kereta berangkat awal, hanya karena kendala di luar stasiun, kereta terlambat masuk jadi kita terkena imbasnya," katanya.
Rochman menambahkan, aktivitas kereta sudah kembali normal, dari pukul 11.30 WIB perjalanan kereta sudah tidak ada hambatan, dan kereta berjalan sesuai dengan jadwal meski sedikit terlambat.
Laily R