ANTARAJAWABARAT.com, 30/5 - Sistem drainase Kota Bogor tidak berfungsi dengan baik sehingga pada saat hujan ruas jalan tergenang air yang akhirnya berdampak pada kerusakan badan jalan.
"Penataan kurang tepat menyebabkan fungsi drainase tidak berjalan baik," kata Ketua Forum Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan (FPJKP) Kota Bogor, Thoriq Nasution, di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Thoriq mengatakan berdasarkan hasil kajian secara visual dan manual pada dua tahun lalu, menemukan ada beberapa point penyebab buruknya sistem drainase di Kota Bogor.
Point pertama berasal dari faktor manusia kurang memperhatikan kebersihan lingkungan dengan masih terbiasa membuang sampah secara sembarangan.
Point ke dua adalah drainase besar (main drain) dengan drainase kecil (sub drain) tidak berfungsi dengan baik, sehingga terjadi kesemrautan saluran air karena keduanya tidak terhubung secara benar.
Point ke tiga yakni berasal dari pelaku jasa konstruksi kurang memperhatikan teknis pembuatan drainase tidak disesuaikan dengan konstruksi tanah dan topografi daerah.
"Para pelaku jasa konstruksi kurang memperhatikan kondisi dilapangan, mereka membuat asal jadi dan tidak memperhatikan topografi daerah pembuatan," kata Thoriq.
Thoriq mencontohkan sistem pembuatan drainase saat ini menggunakan sistem Uuict yakni membuat beton dengan cetakan dibeli sudah jadi.
Dengan sistem udict para pelaku jasa konstruksi tinggal memasangkan saja dinding beton yang sudah di cetak jadi.
Sistem ini sangat tidak efektif karena ukuran cetakan dibuat sama, sementara ukuran drainase yang ada tidak sama, karena pengaruh topografi tidak rata.
Selain itu, lanjut Thoriq, buruknya fungsi sistem drainase akibat tidak berjalannya sistem pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kurangnya pengawasan membuat para pelaku jasa konstruksi bekerja tidak profesional," katanya.
Thoriq menyebutkan hampir sebagian besar drainase di Kota Bogor tidak berfungsi dengan baik.
Kawasan paling buruk kualitas drainasenya terdapat di wilayah Bogor Tengah, seperti Pajajaran, Stasiun Bogor, Pasar Anyar.
"Sebagian lagi berada di wilayah Bogor Barat seperti Jalan Sumeru, Bogor Timur, dan Jalan Sholis Iskandar," katanya.
Thoriq mengatakan pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki sistem drainase, jika tidak kondisi kerusakan jalan dan banjir di Kota Bogor akan terus terjadi.
Menurut Thoriq upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor adalah melakukan topografi ulang, yakni dengan mendata bangunan dan drainase, menentukan kemiringan dan tinggi rendahnya.
Selanjutnya pemerintah harus memiliki data baku sebagai acuan para pengembang dan masyarakat yang ingin membangunan harus menyesuaikan dengan data yang ada.
"Selama ini kita tidak memiliki data baku, sehingga pembangunan berjalan sesuai kemauan masing-masing. Jadinya pembangunan dan tata kota jadi tidak tertata dengan baik," kata Thoriq.
Selain itu, pengawasan yang ketat dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengawasi jalannya pembangunan dan mengurangi kebiasaan membuang sampah di aliran sungai menjadi pendukung perbaikan pembangunan drainase di Kota Bogor.
Thoriq menambahkan jika data baku telah dimiliki oleh pemerintah maka pembangunan akan tertata dengan baik. Sehingga pemasalahan banjir dan kerusakan jalan dapat teratasi.
"Sebenarnya jika sistem drainase kita dibangun secara baik, kita bisa terbebas dari banjir, karena letak Kota Bogor sangat diuntungkan dengan adanya tiga sungai besar (Ciliwung, Cisadane dan Cipakancilan anak sungai Cisadane)," kata Thoriq.
Pantauan ANTARA, setiap hujan turun jalan-jalan di Kota Bogor tergenang air seperti di Jalan Pajajaran, Jalan Kapten Muslihat, Jalan Sumeru, Jalan Sindang Barang dan masih banyak lagi.
Genangan air berasal dari hujan yang tidak tertampung drainase. Kondisi drainase kurang bagus, tidak rata, dan ukurannya terlalu kecil serta tidak sama satu dengan lainnya.
Thoriq berharap di Hari Jadi Bogor ke-529, permasalahan drainase menjadi pekerjaan rumah untuk diperbaiki agar kondisi Kota Bogor setiap tahun mengalami kemajuan.
"Buruknya sistem drainase ini juga menghambat Kota Bogor meraih Adipura maka harus menjadi program prioritas pemerintah memperbaiki drainase," kata Thoriq.
Laily R
SISTEM DRAINASE KOTA BOGOR TIDAK BERFUNGSI BAIK
Senin, 30 Mei 2011 15:57 WIB