Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup stagnan seiring aksi tunggu pelaku pasar terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat.
Rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.
"Saya melihatnya (rupiah stagnan) karena ada sentimen wait and see," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Nikolas, minggu ini cukup padat dengan rilis data AS terutama data sektor tenaga kerja yang menjadi perhatian bank sentral AS The Fed untuk mulai memutar arah kebijakan.
Selain itu, lanjut Nikolas, ada sedikit optimisme di pasar karena bank sentral Selandia Baru hari ini sudah menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin (bps).
Langkah Bank Sentral Selandia Baru tersebut mungkin bisa jadi awalan bagi sejumlah negara lainnya untuk kembali merubah tren kebijakan moneternya.
"Mungkin karena New Zealand menaikkan suku bunga hari ini, taruhan terhadap The Fed juga semakin tinggi untuk ikut mengubah kebijakan. Namun kepastiannya masih perlu menunggu data pekan ini," ujar Nikolas.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (5/10) kemarin mencapai 1.404 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,22 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 77 kasus sehingga totalnya mencapai 142.338 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 2.558 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,05 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 29.823 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 94,94 juta orang dan vaksin dosis kedua 53,66 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
"Dari domestik, ada optimisme karena minggu ini data pertumbuhan kasus pertama kali di bawah 1.000 pada tahun 2021. Namun karena di pertemuan terakhir suku bunga acuan Bank Indonesia masih ditahan, fokusnya besarnya masih ke USD," kata Nikolas.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.240 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.235 per dolar AS hingga Rp14.258 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.245 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.260 per dolar AS.
Baca juga: BI Pusat dan perwakilan daerah kembali buka layanan uang rupiah ke masyarakat
Baca juga: Kemarin, Kawasan Bromo kembali ditutup sampai menguatnya rupiah