ANTARAJAWABARAT.com,2/5 - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis hasil evaluasi terhadap 205 daerah otonom baru hasil pemekaran (DOHP). Dalam Hasil Evaluasi tersebut Kota Cimahi meraih skor 60,43 masuk Peringkat Ke-2 setelah Banjarbaru (Kalimantan Selatan) yang meraih skor terbaik sebesar 64,61 untuk kategori Kota hasil pemekaran.
Dalam Evaluasi tersebut ada empat kategori penilaian meliputi tingkat kesejahteraan
masyarakat dengan bobot 30%, good governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dan
pelayanan publik masing-masing dengan bobot 25%, serta daya saing daerah dengan bobot
20%.
Berikut hasil evaluasi DOHP menurut Siaran Pers Kementrian Dalam Negeri RI :
Untuk hasil evaluasi provinsi hasil pemekaran, Maluku Utara berada di peringkat pertama
dengan skor 55,88. Selanjutnya secara berurutan sesuai skor hasil evaluasi adalah Gorontalo
(51,31), Kepulauan Bangka Belitung (49,64), Sulawesi Barat (46,73), Kepulauan Riau (46,64),
Banten (44,57), dan Papua Barat dengan skor 24,99 berada di posisi juru kunci.
Sedangkan evaluasi atas 34 kota hasil pemekaran, Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan
berada di peringkat teratas dengan skor 64,61. Selanjutnya secara berurutan dalam 10 besar
kota yang mendapat skor tertinggi adalah Cimahi (60,43), Singkawang (58,12), Tasikmalaya
(57,40), Palopo (57,20), Cilegon (56,62), Banjar (56,36), Batam (55,77), Tanjungpinang (55,36)
dan Tomohon (53,64).
Kota hasil pemekaran yang berada di posisi terendah adalah Gunung Sitoli di Sumatera Utara
dengan skor 11,89 di urutan 34. Yang menarik, Kota Tangerang Selatan yang berbatasan
langsung dengan Ibukota Negara, hanya berada di peringkat ke-33 dengan skor 18,28. Kota
yang walikota definitifnya itu baru dilantik, terlihat jeblok untuk keempat kategori penilaian.
Sedangkan untuk 164 kabupaten hasil pemekaran yang dievaluasi, yang masuk 10 besar
secara berurutan adalah Dharmasraya (59,43), Bangka Tengah (59,18), Samosir (58,52),
Boalemo (56,42), Serdang Bedagai (55,35), Bangka Selatan (55,20), Malinau (54,68), Muaro
Jambi (54,43), Bangka Barat (53,66), serta Sumbawa Barat (53,36). Ada pun kabupaten yang mendapat skor terendah atau di peringkat 164 adalah Kabupaten di Paniai Papua yang hanya
mengantongi skor 1,18.
PDE/Ir