Kota Bogor (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat mendukung Kota Bogor dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui percepatan digitalisasi dan pengendalian inflasi selama pandemi COVID-19 dengan menggelar High Level Meeting (HLM).
Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Ameriza M. Moesa dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Selasa, mengatakan HLM yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor itu memberikan enam rekomendasi ekonomi digital.
Rekomendasi ini mencakup pemulihan ekonomi dengan pemanfaatan ekonomi digital dan perluasan serta percepatan digitalisasi daerah.
Keenamnya adalah rekomendasi dari sisi sektor manufaktur, sektor konstruksi, sektor pariwisata, pengendalian inflasi, kestabilan harga, dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
"BI, BJB dan Pemprov Jabar 100 persen mendukung pengembangan ekonomi daerah, khususnya di Kota Bogor dengan memberikan beberapa rekomendasi," katanya.
Rekomendasi digitalisasi yang diberikan bukan hanya untuk lingkungan pemerintahan melainkan menyeluruh baik di masyarakat maupun sektor riil dan menjadi rujukan kebijakan jangka menengah Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bersama BI akan menindaklanjuti enam rekomendasi tersebut dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Kota Bogor layak mendapatkan dukungan digitalisasi ekonomi karena BI juga telah memberikan tiga penghargaan menyangkut digitalisasi, antara lain penghargaan rangking 1 ETPD se-Jawa Barat yang telah mengimplementasikan elektronifikasi di sisi belanja sebesar 100 persen, penghargaan Apresiasi Jawara Ekonomi Digital Jawa Barat (AJEG JABAR) 2021 sebagai Kota terbaik pertama dalam implementasi ETPD.
Penghargaan terbaik ketiga dalam digitalisasi ekonomi daerah dan penghargaan Program Inflasi Unggul Juara Lahir Batin (PINUNJUL) 2021 sebagai Kota terbaik keempat.
Menyambut rekomendasi dan penghargaan yang telah diraih Kota Bogor, Wali Kota Bogor mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan BI Jawa Barat.
“Ini tidak terlepas dari koordinasi kami dengan BI yang selalu memberikan rekomendasi pengendalian inflasi ekonomi juga pemulihan ekonomi,” ujar Bima Arya.
Data-data ekonomi di Kota Bogor menunjukkan arah yang sangat baik, yakni di atas rata-rata dan yang paling menggembirakan angka kredit di perbankan sudah mulai pulih seperti sebelum Pandemi COVID-19, artinya roda ekonomi sudah berjalan, sudah terjadi pemulihan ekonomi (economic recovery).
Ada tiga fase pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19 ini. Fase pertama, penyelamatan yang sudah dilakukan sejak awal pandemi seperti adanya refocusing anggaran, bantuan tunai dan bansos.
Sekarang setelah pemulihan ekonomi, Kota Bogor menuju ke percepatan ekonomi. Semua diseimbangkan dengan protokol kesehatan dan vaksinasi sudah mencapai 82 persen, untuk mempermudah mengakselerasikan ekonomi.
Ke depan Kota Bogor akan berkolaborasi untuk menyiapkan digitalisasi ekonomi dalam kegiatan yang sedang berjalan dan akan berjalan. seperti tahun ini konversi angkot menjadi bus trans pakuan, pasar yang akan diresmikan semua mengarah ke digitalisasi ekonomi.
Bukan saja transaksi pembayaran cashless yang sudah ada 19 kanal.
“Target kita menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia untuk digitalisasi ekonomi dengan bimbingan dan supervisi BI,” kata Bima Arya.
Baca juga: Polresta Bogor Kota canangkan Kampung Tangguh Bersih dari Narkoba.
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng BJB dan Minaqu bantu modal petani tanaman hias