Bandung (ANTARA) - Karya Kreatif Indonesia (KKI) bertema "Green Growth Beauty: Lestari Alamku Lestari Bisnisku" yang digagas oleh Dekranasda Jawa Barat (Jabar) bersama Bank Indonesia Jabar, Pemda Provinsi Jabar, OJK, BMPD Jabar menghadirkan "Green Product" UMKM Jabar.
"Green Product" adalah suatu produk yang ramah terhadap lingkungan dan sumber daya alam, serta tidak menimbulkan sebuah polusi, salah satunya Sagarayasa, UMKM yang berhasil mengolah limbah tekstil menjadi kain tenun yang memiliki nilai jual tinggi.
Kepala Bank Indonesia Jabar Herawanto, di Bandung, Kamis, mengatakan, kegiatan KKI yang diselenggarakan selama empat hari pada 23-26 September 2021 dan dipusatkan di Aceh, merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Tema dari acara ini sejalan dengan percepatan pemulihan ekonomi yaitu UMKM mampu menyerap 70 persen tenaga kerja, 60 persen investasi. UMKM juga menjadi upaya penting dari pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.
Herawanto menuturkan perkembangan UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia berkomitmen memberikan dukungan pengembangan UMKM melalui kolaborasi semua pihak.
Herawanto berharap pelaku UMKM di Jabar dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kehidupan pascapandemi COVID-19.
“Sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional, tentunya para pelaku UMKM Indonesia, khususnya UMKM Jabar, harus mampu beradaptasi mengarungi era The Next Normal,” katanya.
Apabila the next normal dapat dilakukan dengan baik dan dukungan pengetahuan teknologi digital, hal itu akan memacu semangat UMKM untuk maju dan terus berinovasi.
“The Next Normal tentunya akan mendorong jiwa entrepreneurship yang membakar semangat UMKM untuk maju dan berinovasi. Digitalisasi menjadi kunci kesuksesan UMKM ke depan,” ujar Herawanto.
“UMKM harus bertransformasi untuk menjadi UMKM 4.0 dengan mendigitalisasi proses pembiayaan, pemasaran maupun pembayaran dengan tidak melupakan inovasi maupun kreativitas dalam menghasilkan produk-produk yang memiliki daya saing tinggi,” lanjut dia.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil menyatakan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi ujung tombak pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
“KKI ini menghadirkan showcase produk UMKM dengan tema yang sangat cantik. Ini memperkenalkan pesona Jabar agar produk ekraf memiliki kualitas yang premium, sebagai upaya peningkatan ekspor ekraf Jabar,” kata Atalia.
Oleh karena itu, Atalia berharap semua pihak dapat terlibat aktif untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di Jabar. Apalagi kegiatan KKI ini melibatkan berbagai UMKM yang mengembangkan sebuah produk dari bahan tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai.
“Kita berharap kolaborasi yang dibangun oleh berbagai pihak bisa memunculkan percepatan ekonomi di Jabar. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, khususnya KKI karena kegiatan ini dilakukan tiap tahun yang melibatkan banyak sekali UMKM, bahkan saat ini yang menarik adalah green produk yang menjadi sorotan,” ujarnya.
“Saya liat secara langsung kulit kopi bisa diolah menjadi kain, yang bisa kemudian dipakai tas dan lain sebagainya. Kemudian kain bekas di-recycle ulang menjadi kain kembali yang kualitasnya sangat baik. Kemudian juga dari serabut kelapa yang menjadi tambang media tanam dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Produk yang dipasarkan dalam showcase tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemda Provinsi Jabar dengan Bank Indonesia Jabar. Atalia pun meminta agar produk masyarakat yang dipasarkan bisa dibantu oleh berbagai pihak.
“Saya kira, kita perlu mendorong sedemikian rupa, apa yang sudah dilakukan masyarakat termasuk dorongan dari berbagai hal. Termasuk kita mendorong inovasi baru di masyarakat. Sehingga memang betul-betul, apa yang bisa kita manfaatkan di lingkungan sekitar,” katanya.
Dekranasda Jabar sendiri memiliki peran penting dalam mewadahi produk UMKM. Kata Atalia, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan BI Jabar untuk menghasilkan produk berupa buku tentang tenun Jabar.
“Ini patut diapresiasi karena itu juga bagian tak terpisahkan. Karena budaya itu tetap ada, pada budaya masa lalu yang saat ini dikembangkan dan disempurnakan kembali,” tuturnya.
Baca juga: 37 UMKM Jabar partisipasi di pameran KKI 2021
Baca juga: UMKM binaan BI Jabar olah limbah tekstil jadi kain tenun bernilai jual tinggi
Baca juga: Genjot perekonomian Kota Bandung dengan dorong inovasi UMKM
Karya Kreatif Indonesia hadirkan "Green Product" UMKM Jabar
Kamis, 23 September 2021 21:01 WIB