Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat program padat karya tunai (PKT) bidang cipta karya atau permukiman menyerap lebih dari 300 ribu tenaga kerja.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan refocusing anggaran pada 2021 dari semula Rp12,18 triliun menjadi Rp23,24 triliun, salah satunya digunakan untuk program PKT.
Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk memperluas anggaran program padat karya dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dampak pandemi COVID-19.
"Terdapat 20 kegiatan yang diharapkan dapat menyerap 1,23 juta tenaga kerja untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga akan memberikan kontribusi pada program PEN sebagai dampak pandemi," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Salah satu program PKT yang dilaksanakan di Kementerian PUPR adalah pada bidang permukiman dengan alokasi semula sebesar Rp5,29 triliun dengan target serapan 219.821 tenaga kerja meningkat menjadi Rp5,7 triliun.
Tercatat, berdasarkan data hingga 21 September 2021, realisasi padat karya permukiman yang sudah dilaksanakan sebesar 81,5 persen senilai Rp4,5 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 324.554 orang atau lebih besar dari target semula.
Pembangunan infrastruktur permukiman dengan skema PKT salah satunya dilaksanakan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) dan sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).
Pada 2021, pamsimas dilaksanakan di 5.809 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp1,41 triliun. Tercatat hingga saat ini pelaksanaan PKT pamsimas sudah 84 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 43.967 orang.
Sedangkan, untuk program sanimas dialokasikan anggaran Rp900 miliar. Kegiatan PKT ini di antaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kombinasi dengan MCK dan sambungan rumah (SR). Hingga saat ini, progres pelaksanaan PKT sanimas sudah 89,3 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 43.253 orang.
Kegiatan PKT bidang permukiman selanjutnya adalah program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) yang pada 2021 akan menjangkau 1.500 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp900 miliar. Progresnya saat ini sudah terlaksana sebesar 83,7 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 22.830 orang.
Lalu, program kota tanpa kumuh (kotaku) yang pada 2021 dilaksanakan di 2.099 lokasi senilai Rp977 miliar. Progresnya hingga saat ini sudah terserap 90,2 persen senilai Rp888 miliar untuk di 2.001 lokasi dengan serapan tenaga kerja 149.166 orang.
Kotaku dilakukan melalui pembangunan infrastruktur skala lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal, juga rehabilitasi.
Terakhir, pembangunan tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) yang pada 2021 dilaksanakan di 162 lokasi dengan anggaran Rp97,2 miliar. Saat ini sudah terserap 3.938 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan 99 persen.
Sejumlah pekerjaan kontraktual juga dialokasikan dengan pola padat karya dengan alokasi Rp208 miliar, dengan progres saat ini sebesar 78,11 persen yang telah menyerap 25.588 tenaga kerja.
Baca juga: Delapan kelurahan Kota Cirebon dapat program padat karya tunai PUPR
Baca juga: Menteri PUPR usulkan anggaran Padat Karya 2022 Rp13,6 triliun
Baca juga: Presiden Jokowi minta APBD dimanfaatkan untuk perbanyak program padat karya