Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang tahun 2021, terjadi 99 bencana alam di kabupaten itu yang didominasi longsor di sebagian besar wilayah selatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Rabu, mengatakan bencana alam longsor yang terjadi beberapa hari lalu di Kecamatan Campaka Mulya dan Cikalongkulon, sudah tuntas dilakukan dan sebagian besar warga sudah kembali ke rumahnya.
"Tercatat sejak Januari hingga September, 99 bencana alam yang terjadi di Cianjur, sebagian besar longsor dan angin puting beliung yang melanda wilayah utara hingga selatan, pergerakan tanah di wilayah utara dan selatan serta banjir di wilayah utara," katanya.
Bencana alam yang terjadi sejak awal tahun 2021, tepatnya mulai Januari hingga September, diawali dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya bencana alam longsor, banjir dan pergerakan tanah serta abrasi di pantai selatan Cianjur.
"Untuk gelombang tinggi yang menyebabkan abrasi terjadi di Kecamatan Sindangbarang, dimana gelombang laut mencapai 15 meter, menghantam warung dan perkampungan warga," kata Irfan.
Ia menjelaskan, untuk bencana alam longsor dan pergerakan tanah terjadi di beberapa kecamatan di utara seperti Kecamatan Sukaresmi, Cipanas dan Cikalongkulon, sedangkan longsor disertai banjir terjadi di sebagian besar wilayah selatan.
Sebagian besar wilayah selatan ungkap dia, merupakan zona merah bencana alam longsor dan banjir karena terdapat sungai besar yang melintas di hampir 18 kecamatan yang ada seperti Kecamatan Ciduan, Sindangbarang, Agrabinta, Leles, Kadupandak, Cijati hingga Kecamatan Cibeber.
"Kami mengimbau warga di sepadan sungai dan wilayah rawan bencana longsor di selatan untuk waspada, meski hingga saat ini, kami belum menetapkan status siaga bencana karena masih menunggu imbauan BMKG," katanya.
Bahkan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat bencana alam terjadi, pihaknya menyiagakan seratusan relawan di masing-masing kecamatan untuk jeli membaca tanda alam dan segera mengevakuasi warga.
"Kami tetap mengimbau warga di seluruh wilayah di Cianjur, untuk siaga dan waspada terlebih ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari 2 jam, serta tidak beraktivitas di wilayah rawan bencana," katanya.
Baca juga: Bencana alam longsor landa dua kecamatan di Cianjur
Baca juga: BPBD Cianjur siagakan 400 relawan di wilayah rawan bencana
Baca juga: Belasan rumah di Cibeber Cianjur rusak akibat bencana alam