Jakarta (ANTARA) - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa berpeluang menguat seiring makin terkendalinya pandemi COVID-19 di dalam negeri.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.253 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.243 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini dan dibantu oleh sentimen positif dari dalam negeri di mana level PPKM di Jawa Bali diturunkan dan tidak ada yang berada di level 4," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (20/9) malam mengatakan saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan status PPKM level 4.
Hasil estimasi dari tim epidemilog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menunjukkan reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98.
Capaian kasus harian juga menunjukkan tren yang terus membaik. Tercatat kasus konfirmasi secara nasional pada awal pekan kemarin berada di bawah 2.000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu. Untuk Jawa-Bali, kasus harian turun hingga 98 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (20/9) bertambah 1.932 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,19 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 166 kasus sehingga totalnya mencapai 140.634 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 6.799 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 55.936 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 79,66 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Meski demikian, lanjut Ariston, penguatan rupiah diprediksi terbatas disebabkan sentimen global.
"Tapi penguatan mungkin terbatas karena pelaku pasar masih mewaspadai soal meeting The Fed dan risiko gagal bayar dari perusahaan properti China Evergrande yang memiliki utang jumbo," ujar Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.270 per dolar AS.
Pada Senin (20/9) lalu, rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.243 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.223 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah menanti pertemuan The Fed
Kurs rupiah berpeluang menguat seiring makin terkendalinya pandemi
Selasa, 21 September 2021 9:59 WIB