Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menghadapi persoalan masih adanya perilaku warga tidak sehat, terutama masalah buang air besar sembarangan.
Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Bappeda Karawang, Dalli Kusnadi di Karawang, Sabtu, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengejar target akses sanitasi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada tahun 2025.
Hal tersebut dilakukan dengan pendekatan yang dilakukan pemerintah melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Namun diakuinya, hingga kini Karawang masih memiliki pekerjaan rumah yang belum tuntas soal perilaku yang tidak sehat, terutama masalah buang air besar sembarangan (BABS).
"Kami terus berupaya untuk mengatasi permasalahan itu dengan menyediakan akses sanitasi layak, sehingga tidak ada lagi masyarakat Karawang yang BABS dan Karawang terbebas dari BABS atau Open Defecation Free (ODF)," ungkap Dalli.
Kepala Seksi Lingkungan Kesehatan Dinkes Karawang, Dwi Teguh Wibowo menyampaikan perilaku pola hidup bersih dan sehat harus terus disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka mau mengubah dari pola hidup tidak sehat menjadi sehat.
"Saat ini kami masih menyisakan PR sekira 20 persen menuju ODF. Kami optimis pada 2025 mendatang Kabupaten Karawang sudah ODF," katanya.
Sementara itu, di sepanjang jalan raya di wilayah perdesaan Karawang hingga kini masih banyak "helikopter" atau tempat buang air besar di atas saluran irigasi.
Baca juga: BPBD Karawang distribusikan bantuan air bersih ke daerah kekeringan di musim kemarau
Baca juga: BPBD Karawang: Tiga desa hadapi kesulitan air bersih
Baca juga: 22 desa di Karawang terdampak kekeringan dan krisis air bersih
Masih ada perilaku warga buang air besar sembarangan di Karawang
Minggu, 19 September 2021 7:37 WIB