Bandung, 22/3 (ANTARA) - Harga sejumlah produk elektronik dipastikan mengalami kenaikan pertengahan 2011 sebagai akibat kenaikan harga bahan baku seperti timbal, tembaga dan metal.
"Kenaikan harga bahan baku terjadi belakangan ini, kemungkinan besar mendorong kenaikan harga sejumlah produk elektronik di Indonesia antara 2-5 persen," kata Manajer Pemasaran PT Electrolux Indonesia Hendy Setiawan di sela-sela presentasi Desain Lab 2011 di Kampus ITB Bandung, Selasa.
Selain itu, kenaikan harga sejumlah produk elektronik juga tidak lepas dari bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang yang pengaruhnya akan berlangsung dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Ia menyebutkan, sejumlah komponen hardware yang diproduksi di Jepang dipastikan mengalami kenaikan, meski tidak akan berpangruh terhadap produk elektronik lainnya yang tidak menggunakan hardware dari negeri itu.
"Saat ini dampak bencana Jepang belum begitu terasa karena masih ada stok lama, namun pertengahan tahun kemungkinan dampaknya terasa, salah satunya kenaikan harga barang elektronik," kata Hendy.
Namun demikian, kenaikan harga produk elektronik itu diprediksi tidak akan berpengaruh besar terhadap penjualan tahun 2011. Meski demikian pihaknya tetap mengantisipasi dengan meningkatkan promosi dan presentasi.
Lebih lanjut, Hendy menyebutkan prospek penjualan produk elektronik di Indonesia masih cukup besar. Selain kondisi perekonomian yang terus membaik, juga kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk elektronik tren-nya terus meningkat setiap tahun.
"Pertumbuhan pasar properti yang cukup bagus berimbas terhadap peningkatan kebutuhan produk elektronik, kenaikan penjualan produk elektronik tahun 2010 berkisar 10-20 persen," kataya.
Ia menyebutkan, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi produk elektronik karena memiliki jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang terus membaik membuat prospek pasar terus tumbuh positif.
Syarif A
