Jakarta (ANTARA) - Terdapat berita penting dan menarik bidang ekonomi pada Jumat (3/9) yang informasinya masih layak di simak pada pagi hari ini seperti bantuan subsidi upah paling telat dibayarkan Oktober, penyaluran pinjaman fintech capai Rp236,4 triliun, cara penyehatan APBN ala Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga kerja sama Kadin Indonesia-UEA.
OJK: Penyaluran pinjaman fintech capai Rp236,4 triliun hingga Juli
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam L Tobing mengungkapkan hingga 31 Juli 2021 tercatat total penyaluran pinjaman nasional dari fintech peer-to-peer lending mencapai Rp236,47 triliun. "Jumlah pinjaman secara kumulatif mencapai Rp236,47 juta triliun, dan outstanding-nya Rp24,21 triliun," ujar Tongam.
Baca berita lengkapnya di sini.
Menaker targetkan penyaluran BSU selesai Oktober 2021
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menargetkan penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021 selesai secara keseluruhan pada Oktober 2021. Penyaluran bantuan subsidi upah pada tahap III, IV, dan V diperkirakan selesai paling cepat September, dan paling lama Oktober 2021.
Baca informasi lengkapnya di sini.
Sri Mulyani ungkap cara sehatkan APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyehatkan APBN karena telah menjadi instrumen dalam menjaga perekonomian yang tertekan akibat COVID-19. “APBN perlu secara berangsur-angsur dikonsolidasikan. Tahun lalu saat ekonomi mengalami guncangan kontraksi 2,1 persen, APBN mencoba mendorong ekonomi agar naik dengan defisit 6,1 persen,” katanya.
Baca berita lengkapnya di sini.
Kadin Indonesia-UEA tingkatkan kemitraan ekonomi dan investasi
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of UAE Chambers of Commerce & Industry (UEA) melakukan kerja sama kemitraan guna meningkatkan perdagangan, investasi, dan jasa kedua negara. Kedua belah pihak melihat berbagai potensi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Baca berita lengkapnya di sini.
Kemarin, subsidi upah hingga Oktober serta kredit fintech Rp236,4 T
Sabtu, 4 September 2021 8:55 WIB