Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah, seiring pelaku pasar yang masih menunggu pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), pada akhir pekan.
Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.418 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS.
"Investor saat ini tengah fokus ke pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di Jackson Hole di mana akan diuraikan petunjuk tentang waktu dan kecepatan pengurangan stimulus moneter," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar akan mencermati rencana tapering The Fed serta data ekonomi terkini yang dapat mempengaruhi kebijakan bank sentral AS hingga akhir tahun.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Rabu (25/8) bertambah 18.671 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,03 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.041 kasus sehingga totalnya mencapai 129.293 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 33.703 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,64 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 257.677 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.420 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.415 per dolar AS hingga Rp14.430 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.423 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.408 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah menanti pidato Gubernur The Fed
Baca juga: Kurs Rupiah Kamis pagi melemah 22 poin
Baca juga: Rupiah ditutup melemah menanti petunjuk soal tapering The Fed
Kurs Rupiah ditutup melemah, pasar masih tunggu pidato Ketua The Fed
Kamis, 26 Agustus 2021 17:19 WIB