Cirebon, 18/2 (ANTARA) - Balai Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Kota Cirebon terus memacu pengembangan benih ikan lele sangkuriang yang banyak diminati masyarakat petani di Kota Cirebon dan sekitarnya.
"Benih ikan lele sangkuriang yang merupakan hasil perkawinan antara lele dumbo dan lele lokal tersebut ternyata diminati masyarakat karena ikan cepat besar dan rasanya lebih enak dari lele dumbo," kata Kepala Balai Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Kota Cirebon Heru Sutomo SPI didampingi petugas perawatan kolam Yusuf kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, untuk pengembangan tersebut kini BPBIAT telah memiliki ratusan induk jantan dan betina untuk dipijahkan dalam ruang tertutup.
Dalam keadaan normal iduk lele betina satu kilogram per ekor mampu menghasilkan 150 ribu benih ikan sekali bertelur.
"Oleh karena saat ini terjadi musim yang ekstrem, maka benih yang dihasilkan hanya sekitar 20 ribuan, karena telur banyak yang busuk," kata Yusuf.
Masyarakat dapat membeli berupa ikan lele umur satu minggu dengan harga Rp125 atau untuk ukuran pecal lele seharga Rp10 ribu per kilogram. "Lele ukuran pecal tersebut antara 10 ekor dan 12 ekor per kilogram," katanya.
Dikatakannya, permintaan benih ikan semakin banyak sehubuggan dengan pemberian bantuan dari Dirjen Perikanan Air Tawar ke masyarakat Kota Cirebon berupa kolam terpal sebanyak 75 unit ukuran 5x10 meter, di samping kolam-kolam di pekarangan rakyat.
Mengenai kolam bantuan tersebut, penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Cirebon Nanang mengatakan, dari kolam plastik yang sudah dipanen hasilnya antara 1,5 kuintal hingga 2,5 kuintal.
"Petani diharapkan bisa menghasilkan empat kuintal dalam waktu tiga bulan, tetapi karena cuaca ekstrem dan petani panen lebih awal bahkan baru berumur 45 hari, maka hasilnya belum maksimal," katanya.
Menyinggung ketahanan terpal bantuan tersebut, ia mengatakan apabila dirawat dengan baik, tahan sekitar empat tahun, atau 16 kali panen ikan lele.
Yasad A